Djarot Geram Karena Ahok Diperlakukan Tidak Adil

Djarot Geram Karena Ahok Diperlakukan Tidak Adil

Liputan Asia6 - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diperlakukan tidak adil usai mendapat vonis hakim dalam kasus penodaan agama.

Menurut Djarot, banyak orang hanya melihat kekurangan Ahok tetapi tidak mengingat hasil kerja yang sudah dia lakukan di Jakarta.

Saya tidak terima (Ahok) diperlakukan seperti seorang kriminal, begitu di-dor (divonis bersalah), langsung masuk tahanan. Ini sangat tidak manusiawi, seakan-akan yang dia lakukan selama ini tidak ada harganya," ujar Djarot di Ancol, Jakarta Utara,

( Baca Juga :  Jenguk Ahok di Tahanan, Djarot: 'Saya Bawa Salam Teman-Teman untuk Pak Ahok  )

Bagi Djarot, Ahok telah melakukan banyak hal untuk menyelesaikan beragam masalah di DKI Jakarta.

Hidup Ahok, kata Djarot, dicurahkan untuk melayani masyarakat.

Terus terang saja secara pribadi saya geram, Pak Ahok itu sudah banyak melakukan tindakan-tindakan yang positif. Saya tahu betul kerjanya luar biasa. Pulang kantor jam 21.00, jam 22.00, itupun masih membawa berkas," ucap Djarot.

Namun, saat Djarot bertemu dengan Ahok di Rutan Kelas I Cipinang, Ahok malah berkata bahwa ia ikhlas menjalani hidupnya.

Ahok bahkan berpesan untuk tidak membenci siapa pun.

Kata Pak Ahok, 'Aku ikhlas untuk menjalani ini, untuk memberikan pencerahan kepada semua masyarakat. Saya bakal terima ini, hadapi ini dengan tegar, dengan tetap teguh menempuh jalur hukum'," ucap Djarot.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok 2  tahun penjara sebab dinilai terbukti melakukan penodaan agama dalam sidang putusan pada Selasa (9/5/2017).

Sesudah sidang, Ahok langsung dibawa ke Rutan Kelas I Cipinang. Tapi, ia lalu dipindahkan ke Mako Brimob, Kelapa 2 , Depok,

Ahok dan tim penasihat hukumnya mengajukan banding atas vonis itu. Selain tersebut, tim penasihat hukum Ahok juga sudah mengajukan surat penangguhan penahanan ke Pengadilan Tinggi rendah DKI Jakarta.